ITIHASA




ITIHASA



Itihasa(Sansekerta) berasal dari tiga kata yaitu Iti, Ha dan Asa.

Iti: Demikian

Ha: Pasti

Asa: Yg benar-benar terjadi



Itihasa: Demikianlah peristiwa yg memang benar-benar telah terjadi.

Itihasa terdiri dari dua epos besar yaitu:

~Ramayana

~Mahabharata



Berikut secara singkat penggalan Epos Ramayana dan Mahabharata:



Ramayana berasal dari dua kata yaitu Rama dan Ayana.

Rama: Sri Rama

Ayana: Perjalanan

            Ramayana: Perjalanan hidup Sri Rama.

*Epos Ramayana ditulis oleh Bhagawan Walmiki yg terdiri dari tujuh bagian atau disebut juga Sapta Kanda.

Bagian-bagian Sapta Kanda:

1.      Bala Kanda

2.      Ayodya Kanda

3.      Aranya Kanda

4.      Kiskindha Kanda

5.      Sundara Kanda

6.      Yudha Kanda

7.      Uttara Kanda



1.        Bala Kanda

Pada suatu hari Bhagawan Wiswamitra meminta tolong kepada Prabhu Dasarata untuk menjaga pertapaannya. Sang Rama dan Sang Laksmana pergi untuk mengusir para raksasa yg menggangu para petapa.

Lalu setelah pertapaan selesai, Bhagawan Wiswamitra mengajak Sang Rama dan Sang Laksmana pergi mengikuti sayembara di Wideha.

Setibanya disana, Rama melihat tidak ada satu orang pun yg mampu memenuhi persyaratan untuk menikahi Sita, yaitu mengangkat serta membentangkan busur Siwa. Namun saat Rama tampil ke muka, ia tidak hanya mampu mengangkat serta membentangkan busur Siwa, namun juga mematahkannya menjadi tiga. Saat busur itu dipatahkan, suaranya keras dan menggelegar seperti gemuruh. Melihat kemampuan istimewa tersebut, ayah Sita yaitu raja Janaka, memutuskan agar Rama menjadi menantunya. Sita pun senang mendapatkan suami seperti Rama.

Setelah menikah mereka pun pulang ke Ayodya. Namun ditengah jalan mereka berjumpa dengan Rsi Parasurama. Parasurama memegang sebuah busur dibahunya yg konon merupakan busur Wisnu. Ia sudah mendengar kabar bahwa Rama telah mematahkan busur Siwa. Dengan wajah yg sangar, ia menantang Rama untuk mematahkan busur Wisnu. Lalu dengan mudahnya Rama membengkokokan busur Wisnu. Melihat busur Wisnu dibengkokan dengan mudah, seketika itu raut wajah Parasurama menjadi lemah lembut. Lalu Rama berkata; “Panah Wisnu ini harus mendapatkan mangsa. Apakah panah ini harus menghancurkan Tuan atau hasil tapa Tuan?” Parasurama menjawab agar panah itu menghancurkan hasil tapanya, karena ia hendak merintis hasil tapanya dari awal kembali. Setelah itu, Parasurama mohon pamit dan pergi ke Gunung Mandara.



2.        Ayodya Kanda

Dasarata yg sudah tua ingin mengangkat Rama sebagai raja. Sementara Bharata menginap dirumah pamannya yg jauh dari Ayodya. Mendengar Rama akan dinobatkan sebagai raja, Sumitra menghasut Kekayi agar menobatkan Bharata sebagai raja. Kekayi yg semula hanya diam, tiba-tiba menjadi ambisius untuk mengangkat anaknya menjadi raja. Kemudian ia meminta kepada Dasarata untuk menobatkan Bharata sebagai raja. Kekayi juga meminta agar Rama dibuang ditengah hutan selama 14 tahun. Dasarata pun kaget dan  menjadi sedih , namun ia tak bisa menolak karena terikat janji pada Kekayi.Dengan berat hati, Dasarata menobatkan Bharata sebagai raja dan menyuruh Rama untuk meninggalkan Ayodya. Sita dan Laksmana yg setia turut mendampingi Rama. Tak lama kemudian Dasarata wafat dalam kesedihan.

Lalu Bharata pulang dari rumah pamannya dan tiba di Ayodya. Ia mendapati ayahnya sudah wafat dan Rama tidak ada di sana. Kekayi menjelaskan bahwa Bharatalah yg kini menjadi raja dan Rama mengasingkan diri kehutan. Mendengar hal itu, Bharata menjadi sedih dan menyusul Rama kehutan. Harapan Kekayi melihat putranya senang menjadi raja, ternyata sis-sia. Di dalam hutan, Bharata mencari Rama mencari Rama dan memberi berita duka karena Prabhu Dasasrata telah wafat. Ia membujuk Rama agar kembali ke Ayodya untuk menjadi raja. Rakyat juga mendesak demikian, namun Rama menolak karena terikat oleh perintah ayahnya.  Untuk menunjukan jalan yg benar, Rama menguraikan ajaran-ajaran agama kepada Bharata. Akhirnya Bharata membawa trompah (sandal) milik Rama dan meletakannya di singasana. Dengan lambang tersebut, ia memerintah Ayodya atas nama Rama.

3.        Aranya Kanda

Saat menjalani pengasingan di hutan, Rama dan Laksmana didatangi oleh Raksasi Surpanaka. Ia mengubah wujudnya menjadi wanita cantik dan menggoda Rama dan Laksmana. Rama menolak karena sudah beristri. Maka ia menyuruh Surpanaka membujuk Laksmana. Namun Laksmana menolak. Surpanaka iri dengan Sita dan ingin membunuhnya. Dengan sigap, Rama melindungi Sitadan Laksmana mengarahkan pedangnyakepada Surpanaka yg hendak menyerangnya. Itu membuat hidung Surpanaka terluka. Lalu Surpanaka mengadukan hal itu kepada kakaknya yg bernama Kara. Kara marah dan ingin balas dendam. Dengan angkatan perang yg besar dan sekutunya, ia menggempur Rama. Tapi semuanya gugur. Akhirnya Surpanaka mengadu kepada Rahwana. Rahwana marah dan ingin balas dendam. Rahwana merencanakan rencana licik dengan patihnya yaitu patih Marica.

Marica berubah menjadi kijang. Dan atas permintaan Sita, Rama memburu kijang itu. Rama menugaskan Laksmana untuk menjaga Sita. Si Marica (kijang) sangat gesit dan membuat Rama kewalahan. Akhirnya Rama kesal dan memanahnya. Si Marica (kijang) menjerit kesakitan lalu mati dan wujudnya kembali menjadi raksasa.

Sementara itu Sita yg mendengar jeritan itu, merasa cemas dan mengira itu jeritan Rama. Lalu ia menyuruh Laksmana untuk  mencari Rama. Laksmana menolak. Tetapi Sita malah menuduh Laksmana ingin memperistrinya jika Rama mati.  Maka dengan terpaksa ia pergi. Tetapi, sebelum ia pergi Laksmana membuat sebuah lingkaran sakti (Agni Astra) sekeliling Sita supaya tidak ada yg bisa menculik Sita.

Sementara itu, Rahwana datang menyamar sebagai seorang dan memanggil-manggil  Sita, agar Sita keluar dari lingkaran sakti (Agni Astra) yg dibuat oleh Laksmana. Setelah Sita keluar, ia langsung menculik Sita.

Dalam perjalanan, ia dihadang oleh seekor burung sakti yg bernama Sang Jatayu. Tetapi, Sang Jatayu kalah dan sekarat. Lalu Laksmana menemukan Rama. Lalu mereka berdua kembali dan mendapati Sita sudah hilang. Setelah itu mereka mencari Sita. Dalam perjalanan meraka berjumpa dengan Jatayu. Rama dapat mengenalai Jatayu karena Jatayu adalah sahabat dari Dasarata. Jatayu menceritakan bahwa yg menculik Sita adalah Rahwana. Setelah ia selesai menceritakan semuanya akhirnya ia mati.

4.        Kiskindha Kanda

Lalu bersama Laksmana Rama menyusup kehutan belantara dan akhirnya sampai di gunung Resymuka.

Mereka dihadang oleh Hanoman yg mengubah wujudnya menjadi seorang Brahmana. Setelah itu akhirnya Hanoman menunjukan wujud aslinya. Lalu Rama diantar bertemu dengan Sugriwa. Rama mengaharapkan agar Sugriwa membantunya mencari Sita. Sugriwa setuju dengan satu syarat yaitu, Rama dapat membunuh Subali untu merebut Dewi Tara. Rama pun menyanggupinya.

Rama dapat membunuh Subali dan Sugriwa pun menepati janjinya.

5.        Sundara Kanda

Hanoman diutus oleh Rama untuk dating ke Alengkapura untuk mencari tahu akan keadaan Sita.

Lalu ia juga membakar Kota Alengka.

6.        Yudha Kanda

Akhirnya Wibhisana menghadap kepada Rama dan mengaku ada dipihaknya.

Melihat para pasukan tidak semua bisa terbang untuk menyeberangi lautan, akhirnya Wibhisana berkata agar Rama melakukan sesuatu.

Lalu Rama menggelar suatu upacara ditepi pantai untuk memohon pada Dewa Waruna. Selama tiga hari Rama berdoa dan tidak mendapat jawaban, akhirnya kesabarannya habis. Kemudian ia mengambil busur dan panahnya untuk mengeringkan lautan. Melihat laut akan binasa, Dewa Waruna dating dan meminta maaf. Dewa Waruna menyarankan agar membuat jembatan yg besar dan Nila sebagai arsiteknya.

Para bala tentara kera pun dikerahkan. Lalu Rahwana mengirim mata-mata untuk melihat kekuatan pasukan Rama. Penyamaran itu diketahui oleh Wibhisana dan membawa mata-mata itu kehadapan Rama. Rama pun mengampuni mata-mata itu dan mengajak mata-mata itu untuk melihat-lihat kekuatan pasukannya. Dan mata-mata itu pun berterima kasih kapada Rama dan yakin kemenangan pasti akan berada dipihak Rama.

Pada hari pertempuran terakhir Sewa Indra mengirim kereta perang dan meminjamkannya kepada Rama dengan kusir yg bernama Matali.

Pertempura sangat sengit. Kedua pihak sama-sama kuat. Dan akhirnya Rama melepaskan senjata Brahma Astra kedada Rahwana. Senjata sakti itu menghantarkan Rahwana kekematiannya. Seketika bunga bunga bertaburan dari surga karena kemenangan Rama.

Wibhisana meratapi jenazah kakaknya yg tidak menuruti nasehatnya. Lalu Rama membuat upacara pembakaran jenazah bagi Rahwana. Kemudian ia memberi wejangan kepada Wibhisana untuk membangun Alengka.

Setelah itu Rama, Sita, Laksmana dan para pasukan kera lainnya kembali ke Ayodya. Lalu para kera diberi hadiah.

7.        Uttara Kanda

Pembuangan Sita kehutan karena sudah lama tidak disisi Rama. Lalu lahirlah Kusa dan Lawa dipertapaan dihutan. Dan pada akhirnya Sita pun meninggal.



*Epos Mahabharata ditulis oleh Bhagawan Wyasa atau Bhagawan Kresna Dwipayana yg terdiri dari delapan belas bagian atau disebut juga Asta Dasa Parwa.

Bagian-bagian Asta Dasa Parwa:

1.        Adi Parwa

2.        Sabha Parwa

3.        Wana Parwa

4.        Wirata Parwa

5.        Udyoga Parwa

6.        Bhisma Parwa

7.        Drona Parwa

8.        Karna Parwa

9.        Salya Parwa

10. Sauptika Parwa

11. Striprala Parwa

12. Santika Parwa

13. Anusasana Parwa

14. Aswamedhika Parwa

15. Ashramawasika Parwa

16. Mausala Parwa

17. Mahaprasthanika Parwa

18. Swargarohana Parwa

      

1. Adi Parwa

Menceritakan tentang asal-usul keturunan Bharata yg merupakan pengantar semua Parwa lainnya.

2. Sabha Parwa

Berisi tentang perjanjian Pandawa dan Korawa tentang perjudian dimana Pandawa menderita kekalahan.

3. Wana Parwa

Mengisahkan Pandawa dalam pembuangan dihutan selama 12 tahun.

4. Wirata Parwa

Menceritakan penyamaran Pandawa di Wirata selama 1 tahun.

5. Udyoga Parwa

Perebutan antara Arjuna dengan Duryudana, meminta agar Sri Kresna mau bersekutu dalam perang Bharata Yudha.

6. Bhisma Parwa

Awal perang Bharata Yudha dimana Sang Bhisma menjadi panglima perang Korawa.

7. Drona Parwa

Bhagawa Drona sebagai senopati Korawa.

8. Karna Parwa

Sang Karna sebagai senopati Korawa.

9. Salya Parwa

Sang Salya sebagai senopati Korawa.

10. Sauptika Parwa

Kisah serangan Aswatama dari pihak Korawa pada malam hari, dimana para Pandawa sedang tidur nyenyak. Sehingga Aswatama berhasil membunuh Panca Kumara (Putra-putra Panca Pandawa).

11. Striprala Parwa

Mengisahkan betapa sedihnya para istri yg kehilangan suaminya yg gugur dalam medan pertempuran.

12. Santika Parwa

Ketika Bhagawan Bhisma ada di landasan anak panah menunggu saatnya pergi ke sorga, menasehati Yudhistira tentang Dharma.

13. Anusasana Parwa

Menceritakan setelah wafatnya Bhisma, jenazahnya dibakar.

14. Ashwamedhika Parwa

Sang Yudhistira mengadakan korban kuda dan penobatan Sang Parikesit, Putra Abimanyu dengan Dewi Uttari sebagai raja sampai berakhir dengan dipagutnya oleh Naga Taksaka.

15. Ashramawasika Parwa

Sang Drestarata naik kereta pergi kehutan untuk bertapa dan berakhir dengan palaksanaan korban kepada para leluhur oleh Sang Yudhistira.

16. Manusala Parwa

Menceritakan punah binasanya Kota Dwarawati, akibat perang saudara antara Kaum Yudawa, rakyat Kresna sendiri.

17. Mahaprasthanika Parwa

Menceritakan tentang kepergian Sang Pandawa meninggalkan negaranya, berakhir dengan meninggalnya dilaut Waluka (padang pasir). Tetapi, Sang Yudhistira tidak meninggal melainkan disong-song oleh Bhatara Indra masuk ke sorga.

18. Swargarohana Parwa

Menguraikan tentang  Sang Yudhistira amsuk ke sorga. Ia melihat keluarga Korawa mendapat sorga sedangkan adik-adiknya berada di neraka mendapat siksaan. Yudhistira lalu terjun ke neraka bersama adik-adiknya. Seketika itu, neraka berubah menjadi sorga dan sorga berubah menjadi neraka. Korawa berada di neraka untuk masa yg tak tertentu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Conto Pidarta Bali

Biografi Dalang Cenk Blonk (Nardayana)