Romawi Materi Sejarah Kelas X
ROMAWI
Peradaban Romawi- Roma pada awalnya merupakan negara kota (polis) yang
kecil. Kota Roma diapit oleh tujuh bukit, yaitu Platine (tempat dibangunnya
bangunan-bangunan megah), Capitalone (pusat keramaian), Quirinalle, Aventine,
Vinninal, Esqualine, dan Caeline. Kota Roma dibelah oleh Sungai
Periodisasi
sejarah Roma dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Peradaban Romawi Periode kerajaan (756-510
SM)
Polis Roma menurut legenda
didirikan oleh Romus dan Romulus yang berasal dari ibu Raisilpa.
Namun, diperkirakan polis Roma dibangun oleh orang-orang Yunani. Pada masa
kerajaan, Roma dipimpin seorang raja yang didampingi oleh senante (wakil-wakil
dari para suku di sekitar Roma). Pada masa itu struktur masyarakat Roma terdiri
dari dua, yaitu Patricia (warga Roma asli) dan Plebeyer (para pendatang yang
kebanyakan hidup miskin). Raja Roma haruslah berasal dari warga Roma asli.
Seorang raja Roma bernama Tarvininus diturunkan oleh senat karena merupakan
orang Etruskia.
2. Peradaban Romawi Periode republik (519-31
SM)
Pada masa republik, Roma dipegang oleh 2
orang konsul, yang dipilih oleh senat, tiap konsul itu memiliki tugas
masing-masing. Konsul pertama bertugas dalam masalah hukum dan ekonomi,
sedangkan konsul yang kedua memegang urusan pertahanan. Pada masa darurat,
jumlah konsul hanya satu orang yaitu seorang diktaktum. Pada masa
republik inilah Roma mulai melakukan ekspansi ke Ephirus dan Etruskia.
Peperangan yang paling dahsyat ialah perang antara Roma dengan Khartago
(Tunisia sekarang). Khartago adalah polis yang dimiliki oleh orang Funisia.
Roma dan Khartago berperang untuk memperebutkan hegemoni di Laut Tengah. Perang
itu dimulai ketika Pulau Sisilia yang merupakan pulau yang menjadi sumber bahan
makanan orang Roma dikuasai oleh Funisia. Perang Funisia terjadi sebanyak 3
kali, yaitu:
- Perang Funisia I (246 SM-241 SM);
- Perang Funisia II (218 SM-201 SM);
- Perang Funisia III (149-146 SM).
Perang ini berakhir dengan dikuasainya pulau
Sisilia, Pulau Sardinia, dan Corsica oleh orang Roma. Namun Semenajung Iberia
berhasil dikuasai oleh orang Chartago, dan di sana mereka membangun kota
Cartagena. Pada Perang Funisia II, Panglima Khartago, atau dikenal sebagai
Hanibal hendak menyerang Roma lewat utara dan berhasil menguasai Saguntum yang
merupakan pusat pertahanan Roma di utara. Dikuasainya Saguntum itu bersamaan
dengan masih terjadinya perdebatan di kalangan Senat dalam menyikapi bagaimana
cara menghadapi Hanibal. Pada waktu itu muncul istilah delibrate senate
perit saguntum (senat terus berdebat sementara Saguntum berhasil dikuasai).
Masyarakat Roma pada masa republik terdiri
atas beberapa kelas Pertama, kaum optimar (kaum yang sangat kaya karena
mempunyai wewenang untuk menarik pajak dengan batas yang mereka tentukan). Kaum
yang kedua adalah kaum proletar yang merupakan kaum miskin. Meskipun
demikian, dua golongan itu memiliki wakil di senat yaitu Sula (Optimar) dan
Marius (Proletar).
Kekacauan pertama terjadi di Roma ketika Marius
dibunuh oleh Sula. Kekacauan itu berhasil diatasi dengan munculnya
triumvirat yang pertama yaitu Crassus (menguasai Eropa Timur), Pompeyus
(Roma dan Yunani), dan Julius Caesar (Eropa Barat). Crassus terbunuh
pada waktu perang dengan Persia. Di Roma timbul persaingan antara Pompeyus
dengan Julius Caesar, yang pada akhirnya Caesar tampil sebagai penguasa
tunggal. Kekacauan kedua timbul ketika Caesar dibunuh oleh anak angkatnya
sendiri, yaitu Brutus dan Lavius. Kekacauan itu dapat diatasi
dengan munculnya triumvirat yang kedua yaitu Crassus (Eropa Timur), Antonius
(timur tengah dan Mesir), dan Octavianus (Italia). Crassus terbunuh,
dan wilayahnya menjadi milik Octavianus. Terjadi peperangan antara Octavianus
melawan Antonius dikarenakan Antonius membela Mesir untuk memerdekakan diri
dari Romawi. Dalam pertempuran yang tidak seimbang, yang terjadi di Actium
tahun 31 SM, Antonius gugur. Dengan demikian, seluruh wilayah Mesir dan Timur
Tengah menjadi milik Octavianus, sehingga Roma berubah menjadi sistem
kekaisaran (31 SM sampai 395 M).
Pengaruh Peradaban Yunani dan Romawi pada
Masyarakat Indonesia
Sisa kebudayaan
Romawi dan Yunani yang dewasa ini masih dipraktekkan oleh sebagian besar
masyarakat indonesia antara lain sebagai berikut.
- Penggunaan istilah-istilah dalam astronomi dan astrologi seperti nama-nama planet yang diambil dari nama-nama dewa seperti Mercurius, Venus, Mars, Jupiter, Uranus, dan Saturnus. Selain itu, penggunaan kata-kata atlas, cancer, sirene, virgo, libra, helio, titan; istilah-istilah dalam dunia kedokteran seperti hygta, achiles, hymen, elektra, hipnos; istilah-istilah dalam bidang biologi seperti flora, fauna, cela, dan recipe; penggunaan lambang piala ular, min-plus, dan tapak kuda.
- Budaya tukar cincin, ulang tahun perkawinan (Emas dan Perak).
- Kebiasaan mengangkat dan membenturkan gelas pada upacara dan pestapesta.
- Menaburkan bunga ke makam, mengalungkan karangan bunga, serta menaburkan bunga ke laut kalau ada yang meninggal di laut.
- Perayaan tahun baru 1 Januari, yang pada masa Romawi merupakan hari penyembahan pada Dewa Janus.
- Pesta olahraga Olimpiade.
- Menggunakan hari Minggu untuk hari libur. Pada Romawi Purba, hari Minggu digunakan untuk memuja dewa matahari.
- Sistem kenegaraan yang menggunakan sistem Demokrasi.
Komentar
Posting Komentar